LS88FC – Patrice Evra mengatakan perusahaan media sosial memungkinkan orang untuk ‘menyebarkan rasisme’ setelah trio Inggris Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka dilecehkan secara online.
Hanya butuh hitungan menit setelah kekalahan Inggris dari Italia di final Euro 2020 untuk mengingatkan semua orang tentang sisi buruk sepak bola.
Banyak yang mengecam pelecehan rasis yang diterima Rashford, Sancho dan Saka setelah gagal mengeksekusi penalti, tetapi sangat sedikit yang melakukannya.
Dan Evra, yang menikmati kesuksesan di Manchester United dan karir internasionalnya, mengatakan kompetisi terberatnya adalah rasisme dalam permainan yang dia sukai.
“Sepak bola, Anda tahu, adalah kesenangan untuk ditonton dan Anda membawa banyak emosi. Dan ketika orang kecewa, Anda bisa merasakan kebencian. Kebencian itu keluar dengan sangat kuat,” kata Evra kepada Sky News.
“Lalu orang-orang dan saya tidak tahu mengapa, alih-alih mengatakan hal-hal seperti, ‘Oh, dia pemain yang sangat buruk, dia tidak boleh melewatkan penalti’, mereka melibatkan agama Anda, warna kulit Anda.”
Dan ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika mendengar tentang pelecehan yang diterima trio Inggris, Evra menambahkan: “Saya tidak terkejut. Saya merasa itu menjijikkan. Dan orang-orang itu harus malu pada diri mereka sendiri karena mereka membawa banyak rasa malu ke negara ini.”
“Menyakitkan untuk ditonton. Terutama karena anak-anak itu (Rashford, Sancho, Saka) mungkin tidak sekuat orang lain. Dan itu tidak adil karena kita harus berbangga.”
“Saya bukan orang Inggris. Tapi percayalah, saya sangat bangga dengan cara Inggris melakukan turnamen ini.”
