LS88FC – Tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting mengatakan bahwa sebagai atlet dirinya dituntut bertanggungjawab akan kondisi tubuhnya.
Pemerintah Indonesia saat ini telah menerapkan PSBB guna meredam penyebaran Coronavirus, yang hingga berita ini dibuat kasusnya telah mencapai 5,923 dengan yang sembuh 607 orang dan meninggal dunia 520 orang.
Dan peraturan pemerintah ini sendiri telah membuat penghuni pelatnas tidak dapat menjalankan latihan normal hingga akhir Mei 2020 mendatang.
Meski seperti itu, pembulu tangkis pertingkat lima dunia itu mencoba tetap disiplin menjaga kebugaran tubuhnya dengan latihan kebugaran ringan seperti jogging.
“Sebetulnya balik ke atletnya masing-masing, meskipun nggak bisa latihan, tetap harus tanggungjawab sama kondisinya. Tetap sempatkan gerak, jaga kondisi, tapi mungkin intensitasnya nggak bisa sama seperti biasanya, setidaknya kondisi jangan sampai drop,” Ujar Anthony dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Walaupun tidak menghabiskan banyak waktu untuk latihan di pelatnas, Anthony juga tak dapat menghabiskan waktu dengan keluarganya karena kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan.
“Selama ini kegiatannya banyak di asrama, ya makan, tidur, stretching, begitu saja, diulang lagi besoknya. Paling main game atau nonton film,” tutur Anthony.
“Kalau kumpul sama keluarga, misalnya situasinya mendukung sih nggak apa-apa, karena jarang ketemu. Tapi kan kondisinya begini, nggak kayak liburan panjang, kalau liburan sih happy banget bisa lama di rumah,” jelas pemain asal klub SGS PLN Bandung ini.
Anthony merupakan salah satu kandidat tunggal putra Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 bersama Jonatan Christie. Kedua pemain ini kini berada di peringkat enam dan tujuh dunia. Ditundanya olimpiade menjadi tahun depan tak menyurutkan semangat Anthony.
“Nggak mau mikir peak performance sudah lewat atau gimana, nggak mau mikir ke hal seperti itu. Saya coba ambil positifnya aja, malah ada kesempatan dan waktu lagi untuk persiapan,” tutur Anthony.(LS88FC/BG)
